Senin, 14 Juli 2025

Mengenal BRICS: Blok Ekonomi Alternatif yang Makin Berpengaruh

Di tengah dinamika global yang terus berubah, muncullah kelompok negara yang mencoba menyeimbangkan dominasi ekonomi dan politik dunia yang selama ini didominasi oleh negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat dan Uni Eropa. Salah satu kelompok paling menonjol adalah BRICS. Tapi, apa itu BRICS sebenarnya? Mengapa blok ini penting, dan apa dampaknya bagi Indonesia serta dunia?


Apa Itu BRICS?

BRICS adalah singkatan dari lima negara: Brazil, Russia, India, China, dan South Africa. Kelima negara ini tergabung dalam sebuah aliansi yang berfokus pada kerja sama ekonomi, politik, dan pembangunan. Istilah BRIC pertama kali diperkenalkan oleh ekonom Goldman Sachs, Jim O’Neill, pada tahun 2001, dan Afrika Selatan baru bergabung pada tahun 2010, menjadikannya BRICS.

Meski berbeda secara geografis, budaya, dan sistem politik, negara-negara BRICS memiliki satu kesamaan penting: mereka adalah kekuatan ekonomi besar dari dunia berkembang yang berusaha menantang sistem global yang dianggap terlalu berpihak pada negara maju.


Tujuan Utama BRICS

BRICS memiliki beberapa tujuan utama:

  • Mendorong sistem multipolar: Menantang dominasi negara Barat dalam lembaga-lembaga internasional seperti IMF, Bank Dunia, dan PBB.
  • Meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan: Membangun kemitraan antarnegara anggota untuk investasi, infrastruktur, dan energi.
  • Membentuk arsitektur keuangan alternatif: Termasuk mendirikan New Development Bank (NDB) sebagai alternatif dari Bank Dunia dan IMF.
  • Mempromosikan pembangunan berkelanjutan dan pengurangan ketimpangan global.


Kekuatan Ekonomi BRICS

Secara kolektif, BRICS mewakili:

  • Sekitar 42% populasi dunia
  • Lebih dari 30% Produk Domestik Bruto (PDB) global berdasarkan PPP (Purchasing Power Parity)
  • Sekitar 25% wilayah daratan dunia
  • Negara-negara anggota BRICS juga merupakan kekuatan utama dalam produksi energi, pertanian, dan industri manufaktur global.


Inisiatif Penting BRICS

Beberapa langkah konkret yang telah dilakukan BRICS antara lain:

  1. New Development Bank (NDB)
    Didirikan pada 2014, bank ini menyediakan pinjaman untuk proyek pembangunan di negara-negara anggota dan negara berkembang lainnya.
  2. Contingent Reserve Arrangement (CRA)
    Sebuah mekanisme bantuan keuangan untuk mengatasi krisis mata uang, sebagai alternatif dari IMF.
  3. Kerja Sama Energi dan Teknologi
    Termasuk dalam sektor energi bersih, teknologi digital, pertanian, dan keamanan pangan.


Perkembangan Terbaru: Perluasan Anggota BRICS

Pada KTT BRICS tahun 2023 di Johannesburg, Afrika Selatan, diumumkan rencana perluasan keanggotaan BRICS. Beberapa negara seperti Arab Saudi, Iran, Mesir, Argentina, dan Ethiopia diundang untuk bergabung. Langkah ini mencerminkan ambisi BRICS untuk menjadi blok global yang lebih inklusif dan representatif.


Apa Dampaknya bagi Dunia?

  1. Munculnya Kutub Baru dalam Politik Dunia
    BRICS bukan hanya blok ekonomi, tapi juga simbol perlawanan terhadap unipolaritas global.
  2. Reformasi Sistem Keuangan Internasional
    Dengan mendorong penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan antaranggota, BRICS menantang dominasi dolar AS.
  3. Persaingan Geopolitik
    Kehadiran BRICS menjadi tantangan serius bagi NATO, G7, dan struktur geopolitik lama.


Bagaimana Posisi Indonesia terhadap BRICS?

Meski belum menjadi anggota, Indonesia beberapa kali disebut sebagai kandidat potensial untuk bergabung dengan BRICS. Sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, anggota G20, serta memiliki posisi strategis di Indo-Pasifik, Indonesia bisa mendapatkan banyak manfaat dari aliansi ini, termasuk:

  • Akses pendanaan pembangunan dari NDB
  • Kerja sama teknologi dan energi
  • Peluang ekspor dan investasi yang lebih luas

Namun, bergabung dengan BRICS juga berarti menghadapi tantangan diplomatik, karena harus menjaga keseimbangan antara hubungan dengan negara-negara Barat dan Timur.


Kesimpulan

BRICS bukan sekadar aliansi ekonomi biasa. Ia adalah simbol dari transformasi dunia yang sedang berlangsung: dari dunia yang dulu dikuasai segelintir negara maju, menjadi dunia multipolar di mana negara berkembang mulai punya suara dan pengaruh nyata. Dengan memperluas keanggotaannya dan membangun institusi keuangan sendiri, BRICS menunjukkan bahwa dunia kini tak lagi satu warna.

Apakah BRICS akan sukses menjadi penyeimbang dunia? Waktu yang akan menjawab. Tapi satu hal pasti—kehadiran BRICS telah mengubah arah angin geopolitik global.


Comments