Penjelasan Singkat Sistem Bahan Bakar Fuel Injection Pump (FIP) Pada Diesel
Fuel Injection
Pump
Fuel injection pump atau pompa
injeksi bahan bakar atau biasa disebut dengan FIP merupakan salah satu dari
banyaknya jenis pompa penginjeksian pada bahan bakar diesel. Pompa ini palinga
banyak di gunakan pada bahan bakar diesel selain common rail. Karena systemnya
yang hanya menggunakan system mekanikal dan hanya menggunakan system elektronik
pada pembukaan/penutupan pada system bahan bakarnya.
Untuk FIP itu sendiri hanya
terdiri dari 3 komponen, yaitu komponen yang membuat terjadinya suatu
pembakaran pada ruang bakar. Jika salah satu komponen bekerja tidak pada semestinya,
maka penginjeksian tidak akan sempurna atau bahkan engine/mesin tidak akan
menyala. 3 komponen ini bekerja dengan saling terikat satu sama lainnya, untuk itu
supaya menambah pengetahuan kita tentang FIP saya akan menjelaskan mengenai FIP
pada engine/mesin diesel untuk menambah sedikit pengetahuan kita.
Untuk mengurangi artikel dalam meteri
ini langsung saja saya akan menjelaskan sedikit tentang FIP dari pengetahuan
saya yang tidak seberapa ini.
Komponen yang pertama adalah
Governor, governor ini adalah salah satu komponen yang terdapat dalam system
FIP. Fungsi dari governor adalah sebagai mengatur jumlah bahan bakar yang akan
diinjeksikan. Sebenarnya mekanisme governor tidak sesimpel yang itu. Karena pada
governor terdapat komponen yang Bernama flyweight dan spring, dimana flyweight
bekerja secara sentrifugal karena adanya gaya putaran dari engine/mesin yang
terhubung ke governor. Sedangkan pada pada komponen spring sebagai penyeimbang
saat terjadinya gaya sentrifugal.
Komponen yang keduan adalah
timming advance atau lebih dikenal dengan waktu penginjeksian. Waktu penyemprotan
bahan bakar dapat dimajukan atau dimudurkan. Jika putaran engine/mesin naik, maka
bahan bakar yang akan diinjeksikan atau disemprotkan ke adalam ruang bakar akan
lebih cepat, ataupun sebaliknya.
Dan komponen yang ketiga adalah fuel
ratio control (FRC) atau lebih sering dikenal dengan rasio perbandingan bahan bakar.
Setiap jenis system penginjeksian pasti memiliki rasio/perbandingan bahan bakar
dengan uadara. Pada system pembakaran tidak akan sempurna jika perbandingan
bahan bakar dan udaranya tidak sempurna, contohnya untuk perbandingan bahan
bakar dan udara pada diesel adalah 14:1.
Jika perbandingan bahan bakar dan
udara tidak pada semestinya maka akan, terjadinya asap hitam, atau bisa juga
terjadinya engine low power atau tenaga dari engine lemah. Karena itu penerapan
FRC pada FIP sangat bermanfaat untuk gas
buang lebih bersih, mencegah timbulnya asap hitam yang berlebihan dan pemakaian bahan bakar lebih effisien.
Demikian sedikit penjelsan
mengenai system FIP, jika ada penjelasan yang kurang tepat mohon untuk para
pembaca merevisi tulisan saya, karena saya juga masih belajar seputar dunia
mekanik/technician.