Pengertian Transmisi Otomatis | AT dan CVT serta Komponennya
Transmisi otomatis
Transmisi otomatis adalah transmisi yang melakukan
perpindahan gigi secara otomatis. Transmisi otomatis ini dibagi menjadi 2
antara lain :
- Transmisi AT (Automatic Transmission).
- Transmisi CVT (Continue Variable Transmission).
Transmisi AT (Automatic Transmission)
Pada transmisi AT terdapa 3 komponen uatama, yaitu:
- Torque converter.
- Planetary gear unit.
- Hydraulic control unit.
Torque converter
![]() |
Torque converter terdapat pada mobil transmisi ototmatis, transmisi
ini pengoprasiannya menggunakan fluida. Torque converter memiliki beberapa
fungsi, sebagai berikut.
Sebagai kopling otomatis yang meneruskan torsi dari mesin ke
transmisi. Selain sebagai kopling otomatis torque converter sebagai peredam
getaran dari mesin. Meningkatkan torsi yang dihasilkan dari engine. Menghaluskan putaran mesin.
Planetary gear unit
![]() |
Planetary gear unit
berfungsi untuk menaikan dan menurunkan momen mesin dan pada kecepatan
kendaraan. Pada dasarnya komponen ini digunakan untuk menghasilkan tenaga dan
menggerakan kendaraan yang memiliki beban berat dengan tenaga ringan.
Salah
satu kompnen penting dari planetary gear unit adalah break. Break adalah
komponen transmisi otomatis yang digerakan dengan menggunakan takanan hiraulik.
Hydrolic control unit
Hydrolic control unit adalah
salah satu komponen dari transmisi otomatis yang berfungsi untuk
mengontrol kerja dari rem dan kopling pada transmisi otomatis dengan menggunaka
tekanan yang dihasilkan dari pompa oli.
Transmisi CVT ( Continue Lyrics Variable Transmission ) pada Motor
Transmisi CVT merupakan
sistem dari transmisi otomatis yang
memindahkan dari mesin tenaga ke roda
menggunakan V-belt yang menghubungkan
drive pulley dengan driven pulley. Transmisi CVT memiliki 3 komponen utama
antara lain:
- V-Belt.
- Puli Primer (drive pulley).
- Pui Sekunder (driven pulley).
Cara kerja transmisi CVT
Saat Putaran Mesin Rendah
Pada putaran mesin redah, unit kopling centrifugal belum bisa
mengalahkan tenaga pegas centrifugal. Sehingga kopling sentrifugal tidak
menyentuh rumah kopling dan roda belakang tidak berputar.
Saat Putaran Mesin Dinaikan/Motor
Mulai Berjalan
Saat putaran mesin ditambah / mulai berjalan puli sekunder mulai
terhubung dan memutar roda belakang
sehingga motor mulai berjalan.
Saat Mesin Kecepatan Menengah
Pada saat kecepatan mesin menengah, gaya centrifugal yang di terima
roller pemberat pada puli primer cukup besar, sehingga roller terlempar keluar,
menekan puli geser pada bagian puli
primer untuk bergerak kea rah menyempit dan mendorong V-Belt kebagian diameter
puli primer yang lebih besar. Sehingga V-belt pada bagian puli sekunder ke
posisi lebih lebar.
Saat Putaran Mesin Tinggi

