Minggu, 27 Mei 2018

Pengertian Transmisi Otomatis | AT dan CVT serta Komponennya


Transmisi otomatis

Transmisi otomatis adalah transmisi yang melakukan perpindahan gigi secara otomatis. Transmisi otomatis ini dibagi menjadi 2 antara lain :


  • Transmisi AT (Automatic Transmission).
  • Transmisi CVT (Continue Variable Transmission).



Transmisi AT (Automatic Transmission)


Pada transmisi AT terdapa 3 komponen uatama, yaitu:


  • Torque converter.
  • Planetary gear unit.
  • Hydraulic control unit.


Torque converter







Torque converter terdapat pada mobil transmisi ototmatis, transmisi ini pengoprasiannya menggunakan fluida. Torque converter memiliki beberapa fungsi, sebagai berikut.


Sebagai kopling otomatis yang meneruskan torsi dari mesin ke transmisi. Selain sebagai kopling otomatis torque converter sebagai peredam getaran dari mesin. Meningkatkan torsi yang dihasilkan dari engine. Menghaluskan putaran mesin. 


Planetary gear unit







Planetary  gear unit berfungsi untuk menaikan dan menurunkan momen mesin dan pada kecepatan kendaraan. Pada dasarnya komponen ini digunakan untuk menghasilkan tenaga dan menggerakan kendaraan yang memiliki beban berat dengan tenaga ringan.


Salah satu kompnen penting dari planetary gear unit adalah break. Break adalah komponen transmisi otomatis yang digerakan dengan menggunakan takanan hiraulik.


Hydrolic control unit


Hydrolic control unit adalah  salah satu komponen dari transmisi otomatis yang berfungsi untuk mengontrol kerja dari rem dan kopling pada transmisi otomatis dengan menggunaka tekanan yang dihasilkan dari pompa oli.


Transmisi CVT ( Continue Lyrics Variable Transmission ) pada Motor


Transmisi CVT  merupakan sistem dari transmisi otomatis  yang memindahkan dari mesin tenaga  ke roda menggunakan  V-belt yang menghubungkan drive pulley dengan driven pulley. Transmisi CVT memiliki 3 komponen utama antara lain:


  • V-Belt.
  • Puli Primer (drive pulley).
  • Pui Sekunder (driven pulley).


Cara kerja transmisi CVT


Saat Putaran Mesin Rendah


Pada putaran mesin redah, unit kopling centrifugal belum bisa mengalahkan tenaga pegas centrifugal. Sehingga kopling sentrifugal tidak menyentuh rumah kopling dan roda belakang tidak berputar.


Saat Putaran Mesin Dinaikan/Motor Mulai Berjalan


Saat putaran mesin ditambah / mulai berjalan puli sekunder mulai terhubung  dan memutar roda belakang sehingga motor mulai berjalan.


Saat Mesin Kecepatan Menengah


Pada saat kecepatan mesin menengah, gaya centrifugal yang di terima roller pemberat pada puli primer cukup besar, sehingga roller terlempar keluar, menekan puli geser  pada bagian puli primer untuk bergerak kea rah menyempit dan mendorong V-Belt kebagian diameter puli primer yang lebih besar. Sehingga V-belt pada bagian puli sekunder ke posisi lebih lebar.


Saat Putaran Mesin Tinggi


Saat putaran mesin lebih tinggi, maka gaya centrifugal yang diterima roller semakin kuat sehingga rollerterlempar kesisi terluar, semakin kuat menekan puli geser pada bagian puli primer untuk bergerak kearah menyempit dan mendorong V-Belt ke bagian diameter puli primer paling beser. Tarikan V-Belt pada pada bagian puli sekunder akan semakin besar. Menekan pegas puli sekunder untuk menggeser puli primer ke diameter terkecil.
Comments